Makalah Tentang Budi Pekerti Dalam Pergaulan Masyarakat


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang

        Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar ataupun melihat istilah budi pekerti, namun pengertian ini hanya kita dapatkan di tempat-tempat tertentu dan salah satunya di lembaga pendidikan. Padahal budi pekerti ini sangatlah berguna dalam kehidupan sehari-hari baik dalam individu maupun masyarakat. Budi pekerti sendiri merupakan sebuah nilai yang akan mendasari seluruh perilaku kita dari segi etika, norma, dan tatakrama seseorang. Semua nilai-nilai tersebut akan bernilai baik jika lahir dari budi pekerti yang telah dibina secara baik pula, sehingga nantinya akan menghasilkan perilaku yang baik pula.

         Budi pekerti di zaman sekarang kini sudah mulai terabaikan. Banyak perilaku orang yang kurang menghargai orang tua, kurang menjaga tutur kata kesopanan dalam berbicara, dan tak sedikit pula mereka melaukan perilaku menyimpang yang meresahkan kenyamanan masyarakat. Disini budi pekerti sudah kurang diperhatikan. Padahal budi pekerti mempunyai nilai yang bernilai tinggi.

         Tahulah kita sekarang betapa pentingnya memiliki budi pekerti yang luhur. Makalah ini yang berjudul “Budi Pekerti Dalam Pergaulan Masyarakat” , karena dalam makalah ini akan disajikan tentang pengertian budi pekerti itu sendiri, peran budi pekerti bagi masyarakat, serta penanaman budi pekerti yang baik beserta contohnya.

1.2  Rumusan Masalah

a.    Apa Pengertian budi pekerti itu sendiri ?
b.    Apa peran budi pekerti bagi masyarakat ?
c.    Dan bagaimana cara penanaman budi pekerti yang baik ?

1.3 Tujuan Masalah

a.    Untuk mengetahui pengertian budi pekerti
b.    Untuk mengetahui peran dan fungsi dalam masyarakat
c.    Untuk mengetahui bagaimana menanam perilaku budi pekerti yang baik

1.4 Batasan Masalah
Agar tidak terlalu luas dalam pembahasan masalah, maka dari itu penulis perlu membatasi permasalahan yang dibahas dalam makalah ini. Supaya tidak keluar dari topik atau permasalahan yang dibahas dalam makalah yang kami susun.
  

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Budi Pekerti

 Secara umum budi pekerti mempunyai arti yaitu moral dan kelakuan yang baik dalam menjalani kehidupan dan dalam kamus besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) istilah budi pekerti diartikan sebagai tingkah laku, akhlak, dan watak. Dengan definisi tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa pikiran dan perbuatan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Jika pikirannya baik, maka perbuatan yang akan dihasilkan pun akan baik pula.

Menurut Aristoteles etika adalah ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia menjelaskan tentang pembahasan etika, sebagai berikut :

1.      Terminius Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
2.      Manner dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.

Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:

1.      Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak.
2.      Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari kegiatan manusia.
3.      Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral seba¬gai individual.
4.      Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty)
5.      Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.

2.1 Peran Budi Pekerti Bagi Masyarakat

             Setiap masyarakat mengenal nilai-nilai dan norma-norma etis. Dalam masyarakat yang homogen dan agak tertutup (masyarakat tradisional), nilai-nilai dan norma-norma itu pasti tidak pernah di persoalkan. Dengan keadaan seperti itu otomatis orang menerima nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Setiap orang dalam masyarakat itu tidak berfikir lebih jauh (K. BERTENS, ETIKA, 2007, hal 16).

Pendidikan budi pekerti bagi masyarakat sangat penting karena akan menjadikan sebuah teladan, cerminan, ataupun memberi contoh yang baik bagi setiap individu maupun kelompok dalam bermasyarakat. Setiap masyarakat harus mengenal nilai-nilai dan norma-norma yang pantas, yaitu mengenai moral. Kecerdasan moral terbangun dari tujuh kebajikan utama, yaitu empati, hati nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan hati, toleransi, dan keadilan, yang membantu manusia menghadapi tantangan dan tekanan etika yang tidak dapat dihindarkan dalam kehidupanya kelak. Kebajikan- kebajikan utama tersebutlah yang akan melindunginya  agar tetap berada di jalan yang benar dan membantunya agar selalu bermoral dalam bertindak. Semua itu dapat diajarkan, dicontohkan, disadarkan, serta didorong sehingga dapat dicapai manusia.

Berikut adalah tujuh kebajikan utama yang akan menjaga sikap baik seumur hidup pada manusia.

1.      Empati, merupakan inti emosi moral yang membantu manusia memahami perasaan orang lain. Kebajikan ini membuat manusia menjadi peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain, mendorongnya menolong orang yang kesusahan ataupun kesakitan, serta menuntutnya memperlakukan orang dengan kasih sayang. Emosi moral yang kuat mendorong manusia bertindak benar karena kita bisa melihat kesusahan orang lain sehingga mencegahnya melakukan tindakan yang dapat melukai orang lain.

2.      Hati Nurani, adalah suara hati yang membantu manusia memilih jalan yang benar daripada jalan yang salah serta tetap berada di jalur yang benar  daripada di jalur yang salah serta berada di jalur yang bermoral; sehingga membuat dirinya merasa bersalah ketika menyimpang dari jalan yang benar itu. Kebajikan ini membentengi manusia dari pengaruh buruk dan membuatnya mampu bertindak benar meski tergoda untuk melakukan hal yang sebaliknya. Kebajikan ini merupakan pondasi bagi perkembangan sifat jujur, tanggung jawab, dan integritas diri yang tinggi.


3.      Kontrol Diri, membantu manusia menahan dorongan dari dalam dirinya dan selalu berfikir sebelum bertindak, sehingga ia melakukan hal yang benar, dan kecil kemungkinan mengambil tindakan yang akan menimbulkan akibat buruk. Kebajikan ini membuat manusia menjadi mandiri karena ia tahu bahwa dirinya bisa mengendalikan tindakanya sendiri. Sifat ini membangkitkan sikap murah dan baik hati kepada sesama karena kita mampu menyingkirkan keinginan untuk memuaskan diri kita sendiri serta merangsang kesadaran kita untung mempentingkan keperluan orang lain terlebih dahulu.

4.      Rasa Hormat, mendorong manusia bersikap baik dan menghormati orang lain. Kebajikan ini mengarahkan manusia memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan, sehingga mencegah kita bersikap kasar,  tidak adil, dan bersikap memusuhi. Jika manusia terbiasa bersikap hormat pada orang lain, ia akan memperhatikan hak-hak dan perasaan orang lain; akibatnya ia akan bisa menghormati dirinya sendiri.


5.      Kebaikan Hati, membantu manusia mampu menunjukkan kepedulianya terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain. Dengan mengembangkan kebajikan ini, manusia lebih mempunyai belas kasihan dan tidak terlalu memikirkan diri sendiri, serta menyadari perbuatan baik adalah tindakan yang benar. kebaikan hati menjadikan manusia lebih peduli ke sesama karena ia akan mempunyai rasa memikirkan kebutuhan orang lain, kepedulian, memberi bantuan kepada yang memerlukan serta melindungi mereka yang kesulitan atau kesakitan.

6.      Toleransi, mampu membuat manusia menghargai perbedaan kualitas dalam diri orang lain, membuka diri terhadap pandangan dan keyakinan baru, dan menghargai orang lain tanpa membeda-bedakan kemampuan dan kepercayaan. Kebajikan ini membuat manusia memperlakukan orang lain dengan baik dan penuh pengertian, menentang permusuhan, kekejaman, kefanatikan, serta menghargai orang-orang berdasarkan karakter masing-masing.


7.      Keadilan, menuntun manusia agar memperlakukan orang lain dengan baik, tidak memihak, dan adil, sehingga ia mematuhi aturan, mau bergiliran dan berbagi, serta mendengar semua pihak secara terbuka sebelum memberi penilaian apapun. Karena kebajikan ini meningkatkan kepekaan moral manusia , ia pun akan terdorong untuk membela pihak yang diperlakukan secara tidak adil dan menuntut agar semua orang diperlakukan setara.


Jadi moral itu penting untuk kita bermasyarakat, karena moral kitalah yang akan menentukan kita bisa menjadi manusia yang bisa memberi sebuah teladan yang baik atau tidak, tentunya dalam hal yang bermanfaat. Sebagaimana kita hidup di dalam masyarakat tentunya kita mengharapakan adanya hal-hal positif yang terjadi untuk merubah gaya hidup atau pola hidup kita di masyarakat. Melihat pada hal itu moral kita haruslah berbeda dengan orang lain agar kita bisa menjadi contoh yang baik di dalam lingkungan kita berada, sehingga masyarakat bisa kita pengaruhi dengan moral baik kita, dan menjadikan orang lain menjadi lebih baik dari kehidupan sebelumnya. Dan tentunya menjadi sebuah teladan yang memberi contoh baik dalam bermasyarakat.

Diatas adalah sedikit contoh peranan budi pekerti bagi masyarakat yang nantinya bisa merubah tingkah laku, cara berbicara, belajar saling menghormati, saling bertutur sapa antar masyarakat, dan tentunya budayakan hidup bergotong-royong.

2.2 Penanaman Budi Pekerti Yang baik

              Penanaman budi pekerti yang baik mulai ditanamkan sejak masa kanak-kanak, baik dirumah maupun disekolah, kemudian berlanjut dalam kehidupan dimasyarakat.

·         Dirumah dan Keluarga
         Sejak masa kecil dalam bimbingan keluarga atau orang tua, mulai ditanamkan pengertian baik dan benar seperti etika, tradisi lewat dongeng, dolanan atau permainan anak-anak yang merupakan cerminan hidup bekerja sama dan berinteraksi dengan keluarga dan lingkungan.

·         Peduli Lingkungan
         Pendidikan yang mengarah kepada peduli dan kasih terhadap lingkungan dan alam juga sudah ditanamkan mulai sejak usia dini. Anak-anak diberi pengertian untuk tidak bersikap sewenang-wenang kepada binatang dan tanaman dan juga menjaga kebersihan alam, tidak merusak alam. Anak kecil yang dirumahnya memiliki binatang peliharaan seperti anjing, kucing, burung, selalu diberitahu oleh orang tuanya untuk merawatnya dengan baik, memberi makan yang teratur, dijaga kebersihannya, kandangnya juga bersih, dan tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang dan justru harus dilindungi dan dikasihi. Tanaman dan pepohonan juga harus dirawat dengan baik, disiram setiap sore, kadang-kadang diberi pupuk, dijaga supaya tumbuh subur, dan supaya sehat dan cantik penampilannya, sehingga enak dipandang.

          Tanaman yang dirawat akan membalas kebaikan kita, seperti daunnya, bunganya, buahnya, batangny, akarnya, yang bisa memberi faedah yang sangat berguna. Bumi tempat kita berpijak, juga harus dilindungi, diurus yang baik, jangan asal saja menggali-gali tanah, kalau memang tidak ada tujuan yang bermanfaat. Sumber air juga harus dijaga, tidak boleh dikotori. Prinsipnya, kita harus sadar dan sebaik-baiknya merawat, menggunakan dan mensyukuri semua pemberian alam dan sang pencipta.

·         Pendidikan Formal
          Pendidikan formal tentu saja mempunyai peran penting supaya anak didik cerdas dan memiliki budi pekerti yang baik. Sejak ditaman bermain, anak-anak diperkenankan dan dibiasakan bersosialisasi, ditanamkan etika, sopan santun, cinta kebersihan, mempunyai rasa kebersamaan, ditanamkan rasa solidaritas dan kasih sayang demi keselarasan, keseimbangan, dan perdamaian.

           Tentu juga diajarkan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam tradisi dan adat istiadat. Dimasa penjajahan dulu, sekolah-sekolah pribumi seperti taman siswa, menanamkan pendidikan yang penuh dengan semangat juang dan nasionalisme, persatuan dan kesatuan dalam melawan penjajah.

·         Etika Pergaulan
          Sebagai bangsa yang berbudaya, sebaiknya semua pihak menampilkan sikap yang santun dalam pergaulan, membuat orang lain senang, dihargai, orang itu senang apabila dihargai, disapa dengan tutur kata yang baik. Orang yang berperilaku baik, berbahasa yang baik, berbudi baik, selain dihargai orang lain, secara pribadi juga untung, yaitu akan mengalami peningkatan taraf kejiwaannya, dan mengalami kemajuan batiniah.

·         Dalam Kehidupan Masyarakat
            Dalam masyarakat dan sebagai makhluk sosial tentunya pasti ada aturan-aturan yang selalu dibuat untuk setiap orang, agar orang tersebut tidak sembarangan dalam bertindak, bertingkah laku, berpakaian, berbicara, dan bertegur sapa kepada sesama manusia lainnya.
        
            Budi pekerti yang baik harus kita tanamkan dalam masyarakat supaya norma-norma dan nilai-nilai baik yang terkandung didalamnya bisa bermanfaat dan bisa kita terapkan dalam masyarakat. Karena manusia yang memiliki budi pekerti yang baik, akan menjaga setiap perilakunya.

Berikut contoh sikap dalam budi pekerti yang dapat kita lakukan, diantaranya :


1.      Apabila bertemu dengan tetangga hendaknya menyapa.
2.      Apabila lewat disekelompok orang hendaknya menyapa atau permisi.
3.      Apabila berkendara hendaknya tidak kebut-kebutan atau mengeraskan bunyi gan kendaraan.
4.      Hendaknya melayat jika ada tetangga yang meninggal.
5.      Saling menghormati dan tidak membeda-bedakan.
6.      Membantu dan menjenguk tetangga yang sedang sakit.
7.      Hendaknya bermusyawarah ketika ada konflik.
8.      Dan selalu membudayakan bergotong-royong.

            Dengan berbagai contoh penanaman budi pekerti baik yang telah dibahas , dapat kita coba langkah demi langkah kita praktekkan dan diterapkan dilingkungan sekitar kita. Dengan demikian budi pekerti yang baik akan mulai berkembang dalam setiap individu maupun kelompok dan memberi contoh yang bermanfaat terhadap orang lain.
  
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Budi Pekerti terdiri dari budi dan pekerti. Budi adalah alat batin sebagai panduan akal dan perasaan untuk menimbang baik dan buruk. Berbudi berarti mempunyai kebijaksanaan berkelakuan baik. Pekerti adalah perilaku, perangai, tabiat, watak, akhlak dan perbuatan. Budi pekerti ialah perilaku kehidupan sehari-hari dalam bergaul, berkomunikasi, maupun berinteraksi antar sesama manusia maupun dengan penciptanya. Budi pekerti yang kita miliki terdiri dari kebiasaan atau perangai, tabiat dan tingkah laku yang lahir disengaja tidak dibuat-buat dan telah menjadi kebiasaan.

Pendidikan moral dapat disebut sebagai pendidikan nilai atau pendidikan afektif. Dalam hal ini hal-hal yang ingin disampaikan dalam pendidikan moral adalah nilai-nilai yang termasuk golongan afektif. Nilai-nilai afektif tersebut antara lain, meliputi: perasaan, sikap, emosi, kemauan, keyakinan, dan kesadaran.

Pendidikan karakter dalam penanaman budi pekerti yang baik adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Dan bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberi keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehar-hari dengan sepenuh hati dan tentunya akan berdampak positif bagi masyarakat.

SARAN
           Penulisan makalah ini didasari jauh dari kesempurnaan, tiada gading yang tak retak. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangatb kami harapkan demi kesempurnaan makalah yang kami susun.

Subscribe to receive free email updates: