DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN REMIDIAL

DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN REMIDIAL

DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN REMIDIAL


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu upaya yang bertujuan untuk membimbing seseorang agar mampu meningkatkan suatu kemampuan yang ada di dalam diri orang tersebut baik secara spiritual, sikap, tingkah laku, dan pengetahuan.

Di dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni: “ mengembangkan potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab”.Oleh karena itu sudah menjadi tugas guru sebagai pembimbing dan pendidik siswa untuk mampu meningkatkan kompetensinya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari hari hingga dapat menggambil peran di dalam kehidupan bermasyarakat kelak

Di Indonesia terdapat 3 macam lembaga pendidikan, salah satunya adalah lembaga pendidikan formal yang dimana lembaga ini menyediakan fasilitas bagi seorang siswa untuk endapatkan pendidikan yang laya seperti SD/ Madrasah , SMP/ MTS, SMA/MA dan sebagainya. Hal ini sesuai dengan pendapat Fakihuddin (2007: 61) yang menyatakan bahwa: “ Salah satu tugas lembaga pendidikan formal adalah menciptakan kesempatan yang seluas- luasnya kepada peserta didik untuk mengembangkan dirinya seomptimal mungkin sesuai dengan pontensi yang dimilikinya dan sesuai pula dengan lingkungan yang tersedia’’.

Namun, terdapat pula permasalahan yang dialami seorang guru dalam membimbing atau mendidik siswanya. Salah satunya adalah hasil belajar siswa yang rendah, siswa yang tinggal kelas, siswa yang sulit menyelesaikan tugas tugas dan lain sebagainya. Dari hal tersebut dapat memungkinkan jika siswa itu mengalami kesulitan belajar.

1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian Diagnostik kesulitan belajar?
1.2.2. Apa saja macam- macam kesulitan belajar?
1.2.3. Bagaimana Langkah- langkah diagnostik kesuliatan belajar?
1.2.4. Apa pengertian pembelajaran remidial?
1.2.5. Bagaimana langkah- langkah pembelajaran remidial (ilustrasi kasus)?
1.2.6. Bagaimana relevansi diagnostik kesulitan belajar dan pembelajaran remidial?
1.2.7. Bagaimana diagnostik kesulitan belajar dan pembelajaran remidial sebagai sarana efektif peningkatan mutu guru dan siswa ?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk memahami pengertian Diagnostik kesulitan belajar.
1.3.2. Untuk mrngetahui macam- macam kesulitan belajar.
1.3.3. Untuk mengetahui langkah- langkah diagnostik kesuliatan belajar.
1.3.4. Untuk memahami pengertian pembelajaran remidial.
1.3.5. Untuk mengetahui langkah- langkah pembelajaran remidial (ilustrasi kasus).
1.3.6. Untuk mengetahui relevansi diagnostik kesulitan belajar dan pembelajaran remidial.
1.3.7. Untuk mengetahui diagnostik kesulitan belajar dan pembelajaran remidial sebagai sarana efektif peningkatan mutu guru dan siswa.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Diagnostik Kesulitan Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diagnostik adalah ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada. Sedangkan menurut Torndike dan Hagen (1955:530-532) di dalam Fakihuddin (2007: 62) menyatakan bahwa:

1) Upaya atau proses menemukan kelemahan atau penyakit (weakness, disease) apa yang dialami seseorang dengan melalui pengujian dan studi yang saksama mengenai gejala- gejalanya (syimptoms). 2)  Studi yang saksama terhadap fakta tentang suatu hal untuk menemukan karakteristik atau kesalahan- kesalahan, dan sebagainya yang esensial. 3) Keputusan yang dicapai setelah dilakukan suatu studi yang saksama atas gejala- gejala atau fakta tentang suatu hal.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa diagnosis merupakan suatu upaya untuk menemukan jenis penyakit atau kelemahan berdasarkan gejala yang dialami sesorang melalui studi kasus, dan setelah melaksanakan studi dilaksanakan upaya untuk mendapatkan pemecahan masalah. Sedangkan dalam pengertian kesulitan belajar menurut Jamaris (2014: 3) menyatakan bahwa:
“ Kesulitan belajar adalah suatu kelainan yang membuat individu yang bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara efektif. Faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar tidak mudah untuk ditetapkan karena faktor tersebut bersifat kompleks. Bahkan faktor penyebab tersebut tidak dapat diketahui, namun mempengaruhi kemampuan otak dalam menerima dan memproses informasi dan kemampuan dalam belajar bidang- bidang studi tertentu.”

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwah diagnostik kesulitan belajar adalah segala usaha yang dilakukan untuk memahami, dan menetapkan sifat kesulitan belajar, faktor- faktor yang menjadi penyebabnya serta mencari solusi dan cara menanggulanginya

2.2. Macam- Macam Kesulitan Belajar
Menurut Jamaris (2014: 17) menyatakan bahwa: “ secara umum kesulitan belajar terdapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu kesulitan verbal dan kesulitan nonverbal yang berpengaruh pada pemerolehan, pengorganisasian, penyimpanan, pemahaman, dan penggunaan informasi, sehingga kesulitan dalam mengoprasikan pikiran dan mempengaruhi fungsi intelektual secara umum”
Sedangkan menurut Kirk dan Gallagher (1986: 33) menyatakan bahwa: “ Klasifikasi pertama bekaitan dengan aspek-aspek yang menyangkut kesulitan dalam mempelajari tugas- tugas perkembangan yang mencangkup kesulitan dalam memusatkan perhatian, kesulitan mengingat informasi, kesulitan presepsi dan preseptual motorik”.

Merujuk dari pemaparan di atas dapat dinyatakan bahwa kesulitan belajar terbagi menjadi dua bagian yakni secara verbal dan nonverbal yang mencangkup sebagai berikut:

• Kemampuan berbahasi lisan yang mencangkup, mendengar berbicara dan memahami pembicaraan,
• Kemampuan membaca yang mencangkup encoding, pengetahuan tentang fonetik, pengenalan dan pemahaman arti kata,
• Kemampuan menulis, yang mencangkup mengeja, menulis, dan mengarang,
• Kemampuan matematika, yang mencangkup berhitung dan pemecahan masalah.

Dan secara:
• Kesulitan dalam Pemusatan Perhatian
 Kesulitan perhatian mencangkup kesulitan dalam memusatkan perhatian (Inattention) adalah kesulitan mefokuskan perhatian pada suatu kegiatankesulitan dalam menghentikan perhatian (overattention)

• Kesuliatan Mengingat
Kesuitan mengingat apa yang telah dilihat dan di dengar merupakan salah satu kesulitan belajar, kerna kemampuan berfikir sangat erat hubungannya dengan kemampuan mengingat hal- hal yang telah dialami yang memberikan informasi dalam mengoprasikan kemampuan berfikir.

• Kesulitan Berpikir
Merupakan salah penyebab kesulitan belajar karena  kesulitan berfikir adalah kemampuan dalam mengoprasikan kemampuan kognitif yang mencangkup kemampuan memformasikan konsep dan mengasosiakan formasi konsep dalam memecahkan masalah.

• Kesulitan Bahasa
Secara umum, anak yang mengalami kesulitan bahasa tidak berbicara seperti anak- anak sebayanya dan tidak dapat merenspons secara tepat terhadap berbagai pertanyaan verbal seperti sapaan, perintah, permintaan, dan lain- lain. kesulitan bahasa akan menjadi penyebab kesulitan belajar.

• Kesulitan Presepsi dan Perseptual Motor
Anak yang mengalami kesulitan dalam persepsi tidak dapat memahami petunjuk arah di jalan, tidak dapat memahami kata- yang tertulis dan simbol- simbol visual lainnya. Selanjutnya, ia tidak dapat memahami arti dari suatu gambar yang dilihatnya atau suara yang didengarnya.

2.3. Langkah- Langkah Diagnostik Kesuliatan Belajar
Menurut Fakkihuddin  (2007: 67) menyatkan bahwa: “terdapat enam langkah pokok, yaitu a) Identifikasi murid yang diduga mengalami kesulitan belajar, b) jenis dan sifat kesulitannya, c) jenis dan sifat kesulitannya,d) perkiraan kemungkinan bantuan, e) penetapan cara mengatasinya baik secara kuratif atau preventif, f) tindak lanjut”.

Keenam langkah diatas akan dirinci lebih laanjut dalam uraian singkat dibawah ini.
a) Identifikasi Murid Yang Diduga Mengalami Kesulitan Belajar
Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar, yakni:

1) Menandai murid dalam satu kelas atau satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik secara umum ataupun secara khusus dalam mata pelajaran.

2) Caranya yaitu dengan jalan memabandingkan posisi atau kedudukan murid dalm kelompoknya atau dengan kriteria tingkat keberhasilan yang telah kita tetapkan, untuk suatu mata pelajaran atau bahan terentu,

3) Teknik yang dapat ditempuh bermacam- macam antara lain:
• Meneliti nilai ulangan yang tercantum dalam laporan atau record, dan kemudian dibandingkan dengan rata- rata kelasnya,
• Menganalisis hasil ulangan yang dibuatnya dengan kesalahan yang dibuatnya,
• Obserasi dalm proses belajar anak: memeriksa buku catatan pribadi.

b) Lokalisasi Jenis dan Sifat Kesulitannya
Secara umum, kesulitan belajar disebabkan oleh kelainan dalam salah satu atau lebih proses yang berkaitan dengan menerima informasi, proses berpikir, peoses mengingat dan proses belajar. Howard dan Orlansky (184:121, krik dan Callagher  (1986:200) dan Lovit (1989:5) di dalam Jamaris (2014: 17) menjelaskan berbagai faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar yaitu: “ 1) Kerusakan yang terjadi pada susunan saraf pusat, 2) ketidakseimbangan bio kimia, 3) keturunan, 4) lingkungan, dan 5) pengaruh teratogenic ( zat kimia/ obat- obatan).”

Untuk mengenali faktor penyebab diatas tidaklah mudah karena terdapat beberap faktor dapat diketahui dengan menggunakan alat yang dilakukan oleh ahlinya. Namun dengan perhatian guru, guru mampu mengenali karakteristik siswanya dengan cara sebagai berikut:

• Mengamati tingkah laku atau kebiasaan siswa dalam mengikuti pembelajaran tertentu.
• Mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan tugas- tugas yang diberikan di kelas.
• Berusaha untuk mengetahui kebiasaan dan sikap belajar siswa di rumah melalui kunjungan rumah,
• Mendapatkan kesan tanggapan guru lain.

c) Jenis dan Sifat Kesulitannya
Ketika susdah mendapatkan murid yang kemungkinan mengalami kesulitan belajar maka tetapkan dahulu murid mana yang akan dijadikan kasus dan perlu segera mendapatkan pertolongan.
1) Temukanlah dan tetapkan pada aspek mana dalam mata pelajaran tersebut anak mengalami kesulitan. Tentusaja mata pelajaran yang berbeda meiliki aspek kesulitan yang berbedapula. Kerja sama antar guru terutama dengan wali kelas dengan guu mata pelajaran akan sangat membantu siswa dalam mengatasi kesulitannya. Kita juga dapat mengidentifikasi sifat dan letak kesulitan secara umum.

2) Cara yang di gunakan guru antara lain:
• Tes diagnostik yang dapat dibuat oleh guru mata pelajaran.
• Menganalisis dan membandingkan hasil bebeapa ulangan yang pernah dikerjakannya
• Memeriksa buku catatan
Mungkin juga data diatas dapat diperoleh dengan bantuan atau lembaga lain yang mempunyai hubungan erat dengan kehidupan sekolah. Cara dan alat tersebut antara lain:

• Tes kecerdasan
• Tes bakat khusus
• Skala sikap baik yang sudah standar maupn yang secara sederhana bisa dibuat oleh guru
• Inventory
• Wawancara dengan murud yang besangkutan
• Mengadakan observasi yang intensif, baik di dalam maupun luar kelas
• Wawancara dengan guru dan wali kelas, dan dengan orang tua atau teman-temannya bila dipandang perlu

d) Perkiraan Kemungkinan Bantuan
Ketika kita sudah mengetahui letak kesulitan, jenis dan sifat kesulitan dengan latar belakangnya dan faktor- faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar murud, maka kita dapat memperkirakan hal- hal berikut ini.
1. Apakah murid tersebut masih mungkin ditolong untuk mengatasi kesulitannya atau tidak.
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan yang dialami murid tertentu
3. Kapan dan di mana pertolongan itu dapat diberikan
4. Siapa yang dapat memberika pertolongan
5. Bagaimana cara menolong siswa agar dapat dilaksanakan secara efektif
6. Siapasajakah yang harus diikutsertakan dalam menolong siswa, tersebut, dan apakah peranan atau sumbangan yang dapat diberikan oleh masing-masing pihak dalam menolong siswa tersebut. Dan sebagainya

e) Penetapan Kemungkinan Cara Mengatasinya
Menyusun suatu rencana atau beberapa alternatif rencana yang dapat dilaksanakan untuk membantu mengatasi kesulitan yang dialami murid tertentu.
1. Cara- cara yang harus ditempuh untuk menyembuhkan kesulitan yang dialami murid tersebut
2. Menjaga agar kesulitan serupa jangan sampai terulang. Ada baiknya rencana ini didiskusikan dan dikomunikasikan dengan pihak- pihak yang dipandang berkepentingan yang kelak diperkirakan akan terlibat dalam pemberian bantuan kepada anak yang bersangkutan seperti wli kelas, guru, orang tua,pembimbing, dokter dan ahli lainya. Secara khusus kegiata ini hanya dapat dilakukan oleh guru yang tahu persis tentang berbagai kesulitan yang biasa di alami murid dalam mata pelajarannya

f) Tindak Lanjut
Kegiatan ini adalah melakukan pengajaran remidial yang diperkirakan paling tepat dalam membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kegiatan tidak lanjut ini berupa:
1. Menjelaskan bantuan berupa melaksanakan pengajaran remidial pada mata pelajarana tertentu, pada aspek tertentu yang dilakukan oleh guru, dibantu guru pembimbing atau counselor dan pihak lain yang dianggap dapat menciptakan suasana elajar siswa yang penuh motivasi.
2. Membagi tugas dan peranan orang- orang tertentu ( wali kelas an guru pembimbing) dalam memberikan bantuan kepada siswa dan kepada guru yang sedang melaksanakan kegiatan pengajaran remidial.
3. Senantiasa mengecek dan ricek pemahaman mereka terhadap bantuan yang diberikan berupa bahan, maupun mengecek tepat guna program remidial yang dilakukan untk setiap saat diadakan revisi dan supervisi,
4. Mentransfer atau merefer siswa yang menurut perkiraan kita tidak mungkin lagi ditolong karena di luar kemampuan dan wewenang guru atau guru pembimbing ataupun konselor sekolah.transfer kasus semacam ini dapat dilakukan oleh orang atau lemaga lain (psikologi,psikiater, lembaga bimbingan, lembaga psikologi dan sebagainya) yang diperkirakan akan lebih dapat dan lebih tepat membantu siswa yang dihadapi.

2.4. Pengertian Pembelajaran Remidial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pembelajaran Remidial (Remidial Teaching) mendefinisikan bahwa “Remedial”dan “Teaching”.Berasal dari dua kata yaitu, kata Remedial yang berarti bahwa: Pertama, berhubungan dengan perbaikan, pengajaran ulang bagi murid yang hasil belajarnya jelek. Kedua, Remedial berarti bersifat menyembuhkan.Sedangkan Teaching yang berarti “pengajaran” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang berarti: Proses perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan, Perihal mengajar, segala sesuatu mengenai mengajar.Berikut ini beberapa pendapat para pakar pendidikan tentang pengertian Pembelajaran remidial atau remedial teaching adalah sebagai berikut:

a) Menurut Ahmadi dan Supriyono mendefinisikan remedial teaching adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan dengan singkat pengajaran yang membuat menjadi baik. Program remedial ini diharapkan dapat membantu siswa yang belum tuntas untuk mencapai ketuntasan hasil belajarnya. Pengajaran remedial juga bisa dikatakan sebagi pengajaran terapis atau penyembuhan artinya yang disembuhkan dalam pengajaran ini adalah beberapa hambatan atau gangguan kepribadian yang berkaitan dengan kesulitan belajar sehingga dapat timbal balik dalam arti perbaikan belajar juga perbaikan pribadi dan sebaliknya.

b) Menurut Ischak S.W dan Warji R. memberikan pengertian Remedial Teachingyaitu: Kegiatan perbaikan dalam proses belajar mengajar adalah salah satu bentuk pemberian bantuan. Yaitu pemberian bantuan dalam proses belajar mengajar yang berupa kegiatan perbaikan terprogram dan disusun secara sistematis.

c)Menurut M. Entang Pengertian Remedial Teaching adalah Segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar. Faktor -faktor penyebabnya serta cara menetapkan kemungkinan mengatasinya. Baik secara kuratif (penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan informasi yang seobyektif mungkin.

d)Menurut Abdurrahman menyatakan bahwa remedial teaching pada hakikatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah mereka melakukan evaluasi formatif dan menemukan adanya peserta didik yang belum mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian Remedial Teaching adalah sebagai suatu bentuk pengajaran khusus, yang dtujukan untuk menyembuhkan atau memperbaiki sebagian atau seluruh kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.

2.5. Langkah- Langkah Pembelajaran Remidial (Ilustrasi Kasus)
Hal – Hal yang perlu dilakukan seorang guru sebelum menyusun program/rencana pelaksanaan program remedial Menurut pendapat  M. Enteng yang dikutip oleh Bistok, dkk. (1984) di dalam Fakihudin (2007: 115).  Sebagai berikut :
2.5.1. Menelaah Kembali Siswa Yang Akan Diberikan Pengajaran Remedial
Kegiatan ini dimaksudkan agar diperoleh gambaran yang lebih definitif mengenai seorang siswa dengan permasalahan yang dihadapinya, kelemahan yang dideritanya, letak kelemahannya, faktor penyebab kelemahan tersebut. Apakah siswa itu masih bisa ditolong oleh guru atau memerlukan bantuan orang lain, berapa lama waktu yang diberikan, kapan, oleh siapa, dan sebagaimana.
2.5.2. Alternatif Tindakan
Jika telah mendapatkan gambaran yang lengkap tentang siswa yang memerlukan bantuan, selanjutnya direncanakan alternatif tindakan yang sesuai dengan karakteristik kesulitan yang dihadapi siswa. Alternatif tindakan bisa berupa:
a) Siswa disuruh mengulangi materi pokok yang telah diajarkan dengan memberikan petunjuk, antara lain :
- Menandai dan menunjukan bagian yang dianggap penting dan merupakan kelemahan bagi siswa.
- Membuat pertanyaan yang bertujuan mengarahkan siswa dalam mempelajari bahan tersebut.
- Memberi dorongan dan semangat untuk belajar.
- Menyediakan bahan lain yang bisa dibaca agar mempermudah pemahaman terhadap bahan utama yang sedang dipelajari.
- Menyediakan waktu yang cukup untuk berdiskusi atau menjawab pertanyaan siswa bila mendapat kesulitan.
- Memperjelas berbagai istilah yang harus dipahami yang terdapat dalam materi utama.

b) Disuruh mencoba alternatif kegiatan lain yang setara dengan pembelajaran yang telah ditempuhnya dan mempunyai tujuan yang sama. Perlu juga guru memberikan arahan tentang :
- Kegiatan apa saja yang harus dikerjakan siswa
- Bahan apa saja yang dapat menunjang kegiatan yang sedang dilakukan
- Bagian mana yang harus mendapatkan penekanan khusus (oleh siswa)
- Pertanyaan apa yang harus diajukan untuk lebih memusatkan perhatian terhadap inti masalah.
- Cara yang sebaiknya (ditempuh siswa) untuk menguasai bahan tersebut

c) Bila kesulitan belajar siswa bukan semata-mata kesulitan dalam belajar, tetapi lebih disebabkan oleh faktor lain seperti : sikap negatif terhadap guru, masalah yang terkait dengan keadaan orang tua, teman sebaya, karena lambat belajar, potensi di bawah rata-rata, dan sebagainya. Maka :
-Siswa tersebut terlebih dahulu harus diberikan pelayanan bimbingan dan penyuluhan yang bersifat psikoterapi. Layanan bimbingan ini bisa dalam bentuk pelayanan individual atau kelompok. Dalam hal ini guru bidang studi tidak bisa menangani sepenuhnya tetapi membutuhkan bantuan konselor, psikiater dan ahli lainnya.
- Jika masalah ini dapat diatasi, barulah bisa dilaksanakan pengajaran remedial seperti butir a dan b. 

2.5.3. Evaluasi Pengajaran Remedial
Pada akhirnya kegiatan remedial hendaknya dilakukan evaluasi kembali. Sudah sejauh mana pengajaran remedial tersebut telah dapat meningkatkan prestasi siswa. Tujuan yang paling utama dari evaluasi ini adalah dipenuhinya kriteria tingkat keberhasilan minimum yang diharapkan, misalnya 75% atau 80% (tergantung dari kebijakan sekolah masing-masing). Bila ternyata masih belum berhasil, hendaknya dilakukan kembali diagnosis, prognosis, dan pengajaran remedial berikutnya. Siklus yang sama akan berlanjut hingga kriteria minimal kelulusan tercapai.
Setelah prosedur pengajaran remedial (butir 1 dan 2c) dapat diatasi, barulah ditentukan langkah-langkah penyusunan pengajaran remedial untuk dapat melaksanakan pengajaran remedial butir 2a,b, dan nomor 3.

Berikut disajikan langkah-langkah penyusunan pengajaran remedial, yaitu :

1. Tujuan Pembelajaran
Dalam langkah pertama ini, seorang guru dituntut untuk menentukan pengajaran remedial yang akan dicapai oleh siswa yang akan mengikuti pengajaran tersebut. Menjelaskan secara jelas tujuan apa saja yang harus dicapai untuk setiap kegiatan pengajaran remedial.

2. Penentuan Pokok Bahasan/Bahan yang akan Diremedial
- Dalam langkah kedua ini, terlebih dahulu diketahui pokok bahasan/materi apa saja yang akan dibuat remedialnya. Tulislah materi/komponen mana saja yang belum tercapai oleh siswa tersebut.
- Menentukan berapa kali program remedial itu akan dilaksanakan, sehingga dapat merencanakan waktu yang tepat.

3. Cara Memberikan Perbaikan (Strategi) pada Langkah ini Seorang Guru Dituntut untuk Memerhatikan Hal-Hal Berikut :
a. Apakah akan memberikan perbaikan dengan cara mengganti metode pengajaran yang telah dilaksanakan dengan metode mengajar yang lain. Misalnya :
- Metode pemberian tugas
- Metode diskusi
- Metode kerja kelompok
- Pemodelan, atau
- Metode lain yang merupakan penggabungan dari berbagai metode yang dianggap tepat untuk mencapai tujuan pengajaran remedial.

b. Menyuruh siswa membaca buku sumber yang mengandung konsep yang sama.
c. Kegiatan memakai tutor sebaya.

4. Waktu yang Digunakan untuk Melaksanakan Pengajaran Remedial
Bila langkah 1-3 sudah dilakukan dengan baik, tentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk program remedial tersebut. Misalnya :
- Berapa kali dilaksanakan remedial bahasa indonesia itu ?
- Berapa lamanya
- Hari apa saja
- Pukul berapa

5. Tempat Pelaksanaan
- Di mana akan dilaksanakan program remedial itu ?
- Di kelas atau
- Di perpustakaan atau
- Di tempat lain yang menunjang tercapainya program remedial tersebut.

6. Alat dan Media Pembelajaran
Guru dituntut dapat menentukan media atau alat apa saja yang dibutuhkan, sehingga dapat mempermudah dan memperjelas keterangan materi yang disajikan.

7. Evaluasi
Langkah ini yaitu dapat mengetahui sejauh mana pengajaran remedial yang telah dilaksanakan diserap oleh siswa tersebut. Terjadi peningkatan atau tidak. Apakah KKM yang diharapkan misalnya 75% atau 80% dapat mereka kuasai atau tidak.

8. Analisis
Setelah dianalisis ada siswa yang belum berhasil, hendaknya dilakukan kembali kegiatan prognosis dan pengajaran remedial berikutnya sampai siswa mendekati kemampuan optimal atau pencapaian tujuan/kompetensi pembelajaran yang telah ditentukan.

2.6. Relevansi Diagnostik Kesulitan Belajar dan Pembelajaran Remidial
Pada dasarnya siswa mengalami kesulitan belajar akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu diperlukan diagnosis kesulitan belajar untuk mengetahui penyebab, faktor dan mencari pemecahann masalah bagi siswa. Menurut Jamaris (2013: 10) menyatakan bahwa “kesulitan belajar merupakan suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan apabila mendapatkan pelayanan intervensi yang tepat maka individu yang mengalami masalah kesulitan belajar akan mengalami kesuksesan dalam belajar dan berkarir”. Maka dari itu pendidik harus mencri solusi atu penanggulangan dari masalah tersebut, teknik yang digunakan pada saat ni adalah pembelajaran remidial atau biasa di sebut dengan pengajaran remidial.

Pengajaran remidial merupakan salah satu bentuk pengajaran yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui suatu pendekatan dan teknik tertentu, hal ini dimaksudkan untuk membetulkan dan memperbaiki atau menyembuhkan sebagian atau keseluruhan (ketidaklengkapan) proses belajar mengajar, sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam keseluruhan proses belajar mengajar disekolah, pengajaran remedial memegang peranan penting terutama dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Pengajaran remidial merupakan pelengkap pengajaran secara keseluruhan karena beberapa hal dibawah ini :
- Adanya perbedaan individu.
- Prestasi belajar yang setingkat tidaklah selalu sama. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan sebagai berikut “setiap individu yang ada didalam sekolah bahkan ada didalam kelas mempunyai pengalaman yang berbeda, mempunyai persepsi belajar yang tidak sama, mempunyai kelebihan dan kekurangan yang bervariasai, mempunyai minat dan perhatian yang berbeda”.
Akibat perbedaan pengalaman individu siswa didalam kelasnya timbul beberapa perbedaan persepsi terhadap materi yang diberikan, sehingga akan mempengaruhi perbedaan prestasi belajar.
- Guru mempunyai peranan dan tanggung jawab yang besar dalam proses perkembangan siswa. Disamping sebagai pengajar guru juga sebagai pembimbing.
- Pelaksanaan bimbingan disekolah perlu ditunjang oleh kegiatan belajar mengajar sebaik-baiknya

2.7. Diagnostik Kesulitan Belajar Dan Pembelajaran Remedial Sebagai Sarana Efektif Peningkatan Mutu Guru dan Siswa
Sebagaimana di jelaskan sebelumnya, pengajaran remedial adalah suatu upaya untuk memeperbaiki prestasi belajar siswa dengan tukjuan yang telah ditetapkanm sehingga dapat dikatakan pembelajaran remidial merupakan upaya guru untuk memperbaiki dan meningkakan mutu belajar siswa.
Jadi sudah tugas guru harus dapat menditeksi kesulitan belajar siswanya, seorang guru hendaklah dapt menyusun tes diagnostik karena program remidial membutuhkan tes diagnostik yang terandalkan sehingga mampu menyusun program remidial yang sesuai dengan siswa yang menagalami kesulitan belajar. Berikut maerupakan manfaat yang didapat jika guru mampu menerapkan diagnostik kesulitan belajar dan pembelajaran remedial menurut Fakihuddin (2007: 20):
(1) siswa lebih memahami dirinya, tetutama prestasi belajarnya, (2) siswa dapat mengubah atau memperbaiki caa belajar, (2) siswa diberikan kemungkinan untuk memilih materi dan fasilitas belajar yang tepat, (3) membantu siswa untuk mengatasi hambatan- hambatan yang menjadi penyebab kesulitan beljarnya, (4) siswa yang tertinggal dalam belajar diharapkan dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan baru.

Merujuk pada pernyataan di atas bahwa dengan kesulitan belajar dapat membantu dari segala aspek dai memahami diri sendiri, meningkatkan prestasi, memperbaiki cara belajar dan membantu siswa untuk mengatasi segala hambatan dan kebiasaan buruk yang menjadi penyebab kesulitan belajar. Selain itu dengan diagnosis kesulitan belajar secara tidak langsung guru membantu siswa agar memiliki hubungan yang lebih harmonis dengan keluarga terutama dengan orantua siswa, yang diamana orangtua siswa menggap anaknya tidak mampu dan memiliki tingkah laku yang buruk tapi dengan diagnosis dan remedial orang tua siswa lebih mampu memahami anaknya dan turut serta membantu melaksanakan pemecahan masalah. Dan dari posisi guru, guru tidak akan merasa terbebani dengan adanya siswa yang tinggal kelas atau sebaliknya naik kelas namun kemampuan tidak sesuai dengan tingkat kelas hanya saja guru harus mencari pemecahan solusi dari masalah kesulitan belajar.

Selain itu dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait diagnosis kesulitan belajat dan pembelajaran remedial, diadapatkan hasil bahwa pembelajaran remedial sangat efektif untuk dijadikan sebagai sarana penigkatan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran remedial, terjadi perbaikan dalam segala hal seperti metode penyampaianmateri, alat dan sarana pembelajaran, lingkungan pembelajaran, serta segala sesuatu yang turut mempengaruhi proses belajar mengajar. Terlebih, pembelajaran remedial akan sangat berfungsi secara efektif apabila didasarkan pada pengetahuan akan karakteristik kesulitan belajar yang dialami siswa.
Menurut Karibasappa C.N, et. al (2008: 76) dalamIsti Rahayu (2006:260) menyatakan bahwa:
siswa dengan Matematical Disability (MD) setelah mendapatkan program pengajaran remidial mengalami kemajuan yang signifikan dalam pre-operational and operational domains kemampuan matematika.Dan menurut Sunandar dalam jurnal media penelitian pendidikan (2008 : vol 2), dinyatakan bahwa “Dari hasil tes setelah dilakukan pengajaran remedial menunjukkan bahwa hampir semua mahasiswa yang mengikuti pengajaran remedial meningkat hasilnya.Peningkatan hasil belajar mencapai 54,1 %. Pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran remedial, terdapat 25 orang (67,6%) yang mengalami ketidaktuntasan belajar. Sedangkan kondisi setelah diadakan pembelajaran remedial, jumlahmahasiswa yang mengalami ketidaktuntasan belajar berkurang menjadi 5 orang (13,5 %) dari jumlah seluruh mahasiswa.

Merujuk dari pemaparan diatas dapat di simpulkan bahwa diagnostik dan pembelajaran remedial dapat membantu meningkatakn mutu siswa dan guru karena merupakan pemecahan solusi dari masalah belajar dan pembelajaran sehingga dapat mencapai proses pembelajaran sesuasi dengan tujuan dan pembelajaran bisa berjalan secara efektif dan kondusif.


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Diagnostik kesulitan belajar adalah segala usaha yang dilakukan untuk memahami, dan menetapkan sifat kesulitan belajar, faktor- faktor yang menjadi penyebabnya serta mencari solusi dan cara menanggulanginya. Kesulitan belajar terbagi menjadi dua bagian yakni secara verbal (kemampuan berbahasa lisan, kemampuan membaca, kemampuan menulis, dan kemampuan matematika) dan nonverbal (kesulitan pemusatan perhatian, kesulitan mengingat, kesulitan berpikir, kesulitan bahasa, dan kesulitan presepsi serta perseptual motor). Langkah-langkah diagnostik kesulitan belajar yaitu : Identifikasi Murid Yang Diduga Mengalami Kesulitan Belajar, Lokalisasi Jenis dan Sifat Kesulitannya, Jenis dan sifatnya, Perkiraan Kemungkinan Bantuan, Penetapan Kemungkinan Cara Mengatasinya, dan Tindak Lanjut.

Remedial Teaching adalah sebagai suatu bentuk pengajaran khusus, yang dtujukan untuk menyembuhkan atau memperbaiki sebagian atau seluruh kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa. Langkah-langkah penyusunan pengajaran remedial, yaitu : Tujuan Pembelajaran, Penentuan Pokok Bahasan/Bahan yang akan Diremedial, Cara Memberikan Perbaikan (Strategi), Waktu yang Digunakan untuk Melaksanakan Pengajaran, Tempat Pelaksanaan, Alat dan Media Pembelajaran, Evaluasi, Analisis

Sudah tugas guru harus dapat menditeksi kesulitan belajar siswanya, seorang guru hendaklah dapt menyusun tes diagnostik karena program remidial membutuhkan tes diagnostik yang terandalkan sehingga mampu menyusun program remidial yang sesuai dengan siswa yang menagalami kesulitan belajar.

3.2. Saran
......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


DAFTAR PUSTAKA

Fakihuddin, L. 2007. Pengajaran Remidial dan Pengayaan. Malang: Bayumedia Publishing.
Isti Rahayu dan Sukarmin.2006 . Pengembangan Tes Diagnosis Kesulitan Belajar Sebagai Dasar Pelaksanaan Pembelajaran Remedial Fisika Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar. Diambil dari: https://media. neliti.com/media/publications/172606-ID-pengembangan-tes-diagnosis-kesulitan-bel.pdf
Jamaris, M. 2014. Kesulitan Belajar Prespektf, Asesmen, dan Penanggulangannya Bagi Anak Usia Dini dan Sekolah. Bogor : Ghalia Indonesia
Pusat Bahasa Depdiknas. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Read More
Modul Pembelajaran Energi Panas dan Bunyi yang Terdapat di Lingkungan Sekitar Serta Sifat-sifatnya

Modul Pembelajaran Energi Panas dan Bunyi yang Terdapat di Lingkungan Sekitar Serta Sifat-sifatnya

Modul Pembelajaran

"Energi Panas dan Bunyi yang Terdapat di Lingkungan Sekitar 
Serta Sifat-sifatnya"


Pendahuluan

Energi adalah sebuah konsep yang sukar di pahami. Ia tidak memiliki bentuk fisik. Kita hanya mengetahui bahwa ia ada karena kita dapat melihat akibatnya, dan kita hanya menilainya atas apa yang  dapat dikerjakannya bagi kita. Para ilmuwan mendefinisikan energi sebagai kemampuan melakukan kerja. Hukum kekekalan energi berbunyi sebagai berikut: "Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi hanya dapat berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lain."

Energi adalah daya kerja atau tenaga, energi berasal dari bahasa yunani yaitu energia yang merupakan kemampuan untuk melakukan suatu usaha atau kerja. Energi disebut juga tenaga. Jadi, makin banyak kerja yang kita lakukan, makin banyak tenaga yang kita keluarkan.

      Energi panas adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh panas. Matahari merupakan sumber energi utama pada bumi. Panas merupakan salah satu bentuk energi yang penting bagi makhluk hidup. Energi panas sering disebut kalor. 

    Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh bunyi. Bunyi adalah getaran di udara. Benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi.

Dalam Modul ini membahas Energi Panas dan Bunyi yang Terdapat di Lingkungan Sekitar Serta Sifat-sifatnya, Secara lebih khusus diharapkan anda dapat :

1. Menjelaskan pengertian energi panas
2. Menjelaskan sumber-sumber energi panas
3. Menyebutkan sifat-sifat energi panas
4. Menjelaskan pengertian energi bunyi
5. Menjelaskan sumber-sumber energi bunyi
6. Menjelaskan sifat-sifat energi bunyi

Untuk mencapai tujuan diatas modul ini dikembangkan dalam 3 kegiatan belajar.

Kegiatan Belajar 1 : Membahas tentang pengertian dan sumber- sumber energi panas yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya


Kegiatan Belajar 2 : Membahas tentang pengertian dan sumber- sumber energi bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya

Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Sumber- Sumber Energi Panas yang Terdapat 
di Lingkungan Sekitar serta Sifat-Sifatnya

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kita dapat memahami
1. Pengertian energi panas
2. Sumber-sumber energi panas yang ada disekitar
3. Sifat-sifat energi panas

B. Materi Pokok
Untuk mencapai tujuan tersebut, kamu harus mempelajari materi tentang pengertian energi panas, sumber energi panas, dan sifat-sifat energi panas.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Energi Panas
     Panas merupakan salah satu bentuk energi yang penting bagi makhluk hidup. Energi panas sering disebut kalor. Energi yang dihasilkan oleh panas disebut energi panas.  Energi panas sangat mudah kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Di sekitar kita terdapat banyak sumber energi panas.

2. Sumber Energi Panas
Semua benda yang dapat menghasilkan panas disebut sumber energi panas. Berikut ini contoh sumber energi panas.

a. Matahari
Matahari merupakan sumber panas utama di bumi yang digunakan oleh makhluk hidup. Energi panas yang dihasilkan oleh matahari sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup. Hal ini disebabkan karena energi matahari digunakan oleh tumbuhan hijau untuk membuat makanan pada proses fotosintesis. Makanan yang dihasilkan oleh tumbuhan hijau inilah yang digunakan oleh makhluk hidup lainnya sebagai sumber makanan.

Matahari

Termasuk oleh manusia energi matahari juga digunakan untuk alat pemanas yang biasanya diletakkan di atap rumah atau hotel. Selain itu, pakaian yang kita pakai dapat kering sehabis dicuci karena adanya energi panas yang dihasilkan oleh matahari. Energi panas juga digunakan oleh petani untuk menjemur hasil panennya. Selain itu, panas matahari juga untuk mengeringkan bahan-bahan makanan. Bahan makanan tersebut seperti ikan asin, kerupuk, dan garam.

      Kemajuan bidang teknologi juga menghasilkan temuan baru yang memanfaatkan energi matahari. Salah satunya melalui pengembangan kendaraan bertenaga surya.

Dalam teknologi ini, cahaya matahari diubah menjadi energi listrik dan disimpan di dalam aki. Nah, energi listrik yang disimpan di dalam aki inilah yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan.

b. Api
Kita semua pasti sudah tau api unggun. Saat kita membuat api unggun dan kita berada dekat api unggun kita merasa panas. Ini menunjukkan bahwa api adalah sumber panas. Untuk memunculkan api, membutuhkan bahan bakar dan udara. Bahan bakar yang digunakan dapat berupa kayu bakar, minyak tanah dan gas. Selain bahan bakar, udara juga diperlukan karena tanpa udara api akan mati. Api dapat muncul dari korek api dan batu api.

Api

Batu api biasanya digunakan pada pematik. dua batu yang digesekkan satu sama lain juga dapat menghasilkan panas.  Lama-kelamaan akan muncul percikan api dari kedua batu tersebut. Cara seperti ini masih sering dilakukan oleh orang-orang yang tersesat di dalam hutan. Api sangat bermanfaat bagi kehidupan, diantaranya untuk masak, menjalankan mesin, serta memusnakan sampah dan kuman. Namun tetap harus hati-hati menggunakan api karena api dapat menyebabkan kebakaran.

c. Gesekan Benda
Gesekan dua buah benda dapat menimbulkan energi panas. Dua telapak tangan yang saling bergesekan dapat menghasilkan panas. Oleh karena itu, kamu dapat menggesek-gesekkan kedua tanganmu saat kamu merasa dingin. sehingga tubuh menjadi hangat.

Sementara itu, dua batu yang digesekkan satu sama lain juga dapat menghasilkan panas. Lama-kelamaan akan muncul percikan api dari kedua batu tersebut. Gesekan dua buah benda dapat menimbulkan energi panas. Makin kasar permukaan benda yang digesekan, semakin cepat panas. 

d. Alat- Alat Listrik
Di rumah-rumah yang sudah terpasang aliran listrik, energi panas banyak diperoleh melalui alat-alat. Ada berbagai alat yang menghasilkan panas. Berbagai alat pemanas menggunakan energi listrik misalnya setrika, pemanggang roti, dan dispenser. Panas dari setrika digunakan untuk melicinkan pakaian. Pemanggang roti digunakan untuk memanggang roti. Dispenser digunakan untuk memanaskan dan mendinginkan air minum. Nasi dapat hangat terus jika disimpan di “Magic Jar”.

Magic Jar

3.  Sifat-Sifat Energi Panas
Sifat-sifat energi panas anatra lain sebagai berikut :
• Tidak dapat dilihat
• Tidak dapat didengar
• Tidak mempunyai bau
• Dapat berpindah ke tempat lain

Selain memiliki sifat-sifat energi secara umum energi panas juga memiliki sifat khusus. Ketika kita berada di dekat kompor, kita merasa hangat. Ketika kita menjauh dari kompor panasnya akan berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa panas mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain. Semakin dekat dengan sumber panas, panas yang berpindah ke tubuh kita semakin banyak. Semakin menjauhi sumber panas, semakin sedikit pula panas yang berpindah ke tubuh kita.

Perpindahan panas dari satu benda ke benda lain terjadi apabila terdapat perbedaan suhu di antara kedua benda tersebut. Panas berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Perpindahan ini berlangsung terus-menerus hingga kedua benda memiliki suhu yang sama. Misalnya apabila kamu membuat teh panas dan menuangkannya ke dalam cangkir. Apabila air teh tersebut dibiarkan, lama-kelamaan air teh yang semula panas menjadi dingin, sesuai dengan suhu lingkungan. Hal ini karena panas telah dipindahkan dari cangkir ke lingkungannya.

Proses perpindahan panas dibedakan menjadi tiga yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. 
a. Konduksi
Konduksi yaitu perpindahan panas melalui benda padat. Perpindahan panas tersebut tidak diikuti oleh perpindahan bagian-bagian benda.  Misalnya, sendok terasa panas saat digunakan untuk mengaduk kopi panas. Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga akan ikut panas.

b. Konveksi
Konveksi merupakan perpindahan panas pada benda yang mengalir. Perpindahan panas tersebut selalu diikuti perpindahan bagian-bagian benda. Atau perpindahan panas dengan disertai aliran zat perantaranya. Misalnya air yang panas akan bergerak naik.

Contoh konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama.

c. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa medium perantara. Misalnya, panas matahari sampai ke bumi dan dapat kita rasakan. Saat menyalakan api unggun, anda berada di dekat api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat. Ketika tanganmu didekatkan ke lilin yang sedang menyala, maka jari-jarimu akan terasa hangat.

Pada konduksi dan konveksi panas dapat berpindah jika ada penghantar panas. Penghantar panas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konduktor dan isolator. Konduktor merupakan benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Misalnya yang terbuat dari logam. Seperti besi, baja, alumunium dan tembaga. Sementara itu, isolator merupakan benda yang tidak dapat atau sulit menghantarkan panas. Misalnya yang terbuat dari kayu dan plastik.

A. Resume
1. Energi panas sering disebut kalor.
2. Semua benda yang dapat menghasilkan panas disebut sumber energi panas.
3. Gesekan dua buah benda dapat menimbulkan energi panas. 
4. Perpindahan panas dari satu benda ke benda lain terjadi apabila terdapat perbedaan suhu di antara kedua benda tersebut. 
5. Proses perpindahan panas dibedakan menjadi tiga yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. 

B. Tes Formatif
1. Benda yang tidak dapat menghantarkan panas disebut . . . .
a. konduktor                                        c. radiasi
b. isolator                                            d. konveksi

2. Sumber energi panas terbesar adalah . . . .
a. matahari                                           c. angin
b. air                                                    d. panas bumi

3. Salah satu manfaat energi panas matahari adalah ……
a. menjemur pakaian                           c. menggerakkan roda
b. menarik benda logam                      d. mengubah bentuk benda

4. Berikut ini adalah sumber energi panas, kecuali ….
a. bermain gitar                                   c. menyalakan kompor
b. menyalakan setrika                          d. menggosokkan tangan

5.Termos dapat memperlambat perpindahan energi ….
a. bunyi                                               c. panas
b. nuklir                                               d. matahari


Kegiatan Belajar 2
Pengertian dan Sumber- Sumber Energi Bunyi yang Terdapat 
di Lingkungan Sekitar serta Sifat-Sifatnya


A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kita dapat memahami
1. Pengertian energi bunyi
2. Sumber-sumber energi bunyi yang ada disekitar
3. Sifat-sifat energi bunyi

B. Materi Pokok
Untuk mencapai tujuan tersebut, kamu harus mempelajari materi tentang pengertian energi bunyi, sumber energi bunyi, dan sifat-sifat energi bunyi.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Energi Bunyi
Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh bunyi. Bunyi adalah getaran di udara. Benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. Saat berbicara kita mengeluarkan bunyi. Suara musik atau lagu-lagu dari radio, tape, dan tv juga merupakan bunyi. Semua bunyi itu dihasilkan oleh suatu sumber bunyi.

2. Sumber Bunyi
      Sumber energi bunyi ada bermacam-macam. Benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Kita juga dapat menghasilkan bunyi karena mempunyai pita suara. Ketika kita bercakap-cakap pita suara yang ada di dalam tenggorokan bergetar.

    Alat-alat musik juga merupakan sumber bunyi. Ada bermacam-macam cara untuk memainkan alat musik agar berbunyi. Sebagai contoh gitar dan kecapi. Alat ini dapat menghasilkan bunyi jika dawainya dipetik. Seruling dan terompet jika ditiup akan menghasilkan bunyi. Gendang dan drum akan menghasilkan bunyi ketika dipukul.

Alat-alat musik

Resonansi adalah bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Sebagian besar alat musik dilengkapi resonator. Resonator merupakan ruang udara yang berfungsi untuk memperkuat bunyi. Alat musik yang dilengkapi resonator antara lain gitar dan biola. Ketika senar pada gitar dipetik, akan terjadi getaran pada senar tersebut. Adanya getaran senar menyebabkan bergetarnya udara di dalam kotak gitar. Peristiwa ini disebut resonansi. Resonansi inilah yang menyebabkan bunyi menjadi lebih kuat.

      Bunyi akan terdengar kuat ketika kita berada di dekat sumber bunyi. Bunyi terdengar semakin melemah jika kita menjauhi sumber bunyi. Bunyi yang dihasilkan berbagai benda ada yang kuat, lemah, melengking, atau bernada rendah.  

      Banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik disebut frekuensi. Satuannya frekuensi adalah Hertz (Hz). Suatu benda bergetar dengan frekuensi rendah akan menghasilkan bunyi yang rendah. Getaran berfrekuensi tinggi akan menghasilkan bunyi yang tinggi atau melengking.

      Berdasarkan kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis.
a. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah. Jumlah getaran bunyinya kurang dari 20 getaran per detik. Kita tidak dapat mendengarkan bunyi ini. Hanya hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, dan anjing yang dapat mendengarkannya.

b.  Audiosonik
Audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat kita dengar. Jumlah getaran bunyinya berkisar antara 20 sampai 20.000 getaran per detik.

c. Ultrasonik
Ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat, di atas audiosonik. Jumlah getaran bunyinya lebih dari 20.000 getaran per detik. Bunyi ini juga tidak dapat kita dengar. Hewan yang dapat menangkap bunyi ini, misalnya kelelawar dan lumba-lumba.

3. Sifat-Sifat Energi Bunyi
Energi bunyi mempunyai sifat dapat berpindah ke tempat lain dengan cara merambat melalui media tertentu. Selain itu, bunyi juga dapat dipantulkan dan dapat diserap.

a. Bunyi Dapat Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas
Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi. Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas. Perambatan berlangsung paling cepat melalui udara. Gelombang bunyi tersebut mirip seperti gelombang air. 

Jika kita melempar kerikil ke dalam air yang tenang, terbentuklah gelombang air. Berdasarkan kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa bunyi merambat ke segala arah. Ketika lonceng sekolah berbunyi, bunyi lonceng merambat melalui udara. Udara merupakan benda gas. Pada saat lonceng bergetar, getarannya mendorong molekul udara di sekitarnya. Molekul udara ini kemudian menabrak lebih banyak molekul udara lainnya sehingga gelombang bunyi dapat berpindah tempat. Ketika gelombang bunyi mencapai telinga kita, terdengarlah bunyi. 

a) Perambatan bunyi melalui benda padat, Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kamu gunakan untuk membuat mainan. Misalnya membuat mainan telepon-teleponan. Pada waktu bermain telepon-teleponan bunyi merambat melalui benang menuju ke telinga kita.

b) Perambatan bunyi melalui benda cair, bunyi juga dapat merambat melalui benda cair. Ketika dua batu diadu di dalam air, bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar. Hal itu menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair. Sifat bunyi yang dapat merambat melalui zat cair dimanfaatkan oleh tim SAR untuk mencari dan menolong kecelakaan yang terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu, komunikasi antara orang yang ada di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan sehingga pencarian korban dapat berjalan lancar.

c) Perambatan bunyi melalui gas, Udara merupakan benda gas. Kita dapat mendengar suara orang berbicara dan burung berkicau karena getaran suara itu masuk ke telinga kita. Hal itu menunjukkan bahwa suara dapat merambat melalui udara. Demikian juga halnya pada guntur. Pada saat hari mendung, kita sering mendengar guntur. Guntur dapat kita dengar karena getaran suaranya masuk ke telinga kita setelah merambat melalui udara. Udara menjadi perantara bunyi ketika berkomunikasi. Dengan demikian, di mana pun kamu berada, akan mudah berkomunikasi. Bahkan dalam jarak cukup jauh pun dapat dilakukan, asal suaranya dikeraskan. Lain halnya di luar angkasa, komunikasi tidak dapat dilakukan dengan mudah. Di sana tidak terdapat udara sehingga bunyi tidak dapat merambat. Oleh karena itu, para astronaut berkomunikasi menggunakan radio.

d) Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sebuah bel listrik yang diletakkan di dalam wadah yang hampa udara. Jika disembunyikan, bunyi bel dapat kita dengar. Namun, jika udara dalam wadah yang udaranya dikeluarkan, bunyi bel tidak terdengar walaupun bel itu digetarkan terus menerus. Bunyi juga memerlukan waktu tertentu untuk menempuh suatu jarak. Namun, cepat lambat bunyi akan berubah apabila melalui medium yang berbeda. Makin rapat atau padat medium perantara, cepat rambat bunyi makin besar. Dengan kata lain, cepat rambat bunyi tergantung pada jenis medium yang dilaluinya.

b. Bunyi Dapat Diserap dan Dipantulkan
Ketika merambat ke tempat lain, bunyi dapat mengenai benda-benda di sekitarnya. Bunyi yang mengenai permukaan suatu benda dapat dipantulkan ataupun diserap. Jika bunyi mengenai dinding, akan dipantulkan. Oleh karena itu, bunyi tersebut mengalami pemantulan. Biasanya benda yang keras, rapat, dan mengkilat bersifat memantulkan bunyi.

Sifat-sifat bunyi pantul adalah sebagai berikut :
• Bunyi pantul memperkuat bunyi asli yaitu bunyi pantul yang dapat memperkuat bunyi asli. Biasanya terjadi pada keadaan antara sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya tidak begitu jauh (kurang dari 10 meter)

• Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas atau tidak sejelas bunyi aslinya. Biasanya terjadi pada jarak antara 10 sampai 20 meter. Gaung dapat terjadi di dalam gedung bioskop, gedung konser, atau gedung pertemuan. Oleh karena itu, untuk meniadakan gaung pada gedung bioskop atau gedung pertemuan perlu dipasangi bahan peredam bunyi. 

• Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli, gema terdengar jelas seperti bunyi aslinya  Biasanya terjadi pada jarak lebih dari 20 meter. Gema akan terjadi jika kita berteriak di tengah-tengah stadion sepak bola atau di lereng bukit. Jenis bunyi pantul lain adalah bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Sifat bunyi pantul ini yaitu memperkuat bunyi asli. Contohnya suara kita ketika bernyanyi di dalam kamar mandi.

Beberapa manfaat gelombang bunyi dalam hal ini adalah pantulan gelombang bunyi adalah :
• Dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut disini yang digunakan adalah bunyi ultrasonik.
• Mendeteksi janin dalam rahim, biasanya menggunakan bunyi infrasonik.
• Mendeteksi keretakan suatu logam dan lain-lain.
• Diciptakannya speaker termasuk manfaat dari bunyi audiosonik.

Bunyi radio yang terlebih dahulu mengenai stirofoam akan terdengar lebih lemah. Lemahnya bunyi ini terjadi karena sebagian bunyi itu diserap. Umumnya benda atau bahan yang berpori bersifat menyerap bunyi. Benda lain yang dapat menyerap bunyi yaitu karpet. Benda-benda yang dapat menyerap bunyi dinamakan peredam bunyi. Bahan-bahan ini banyak dipasang pada dinding sebelah dalam ruangan studio musik ataupun studio rekaman. Dengan dilapisi peredam bunyi, suara musik yang keras tidak terdengar dari luar studio. Selain itu, pemasangan peredam bunyi juga untuk menghindari terjadinya gaung.

A. Resume
1. Benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi. 
2. Benda-benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.
3. Banyaknya getaran yang terjadi dalam satu detik disebut frekuensi. 
4. kuat lemahnya atau frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis yaitu infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik.
5. Bunyi Dapat Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas.

B. Tes Formatif
1. Benda yang bergetar dapat menghasilkan ....
a. Panas 
b. Bunyi 
c. Gaya   
d. Lagu

2. Berikut ini adalah contoh sumber bunyi, kecuali ....
a. Gendang  
b. Seruling  
c. Kentongan 
d. Senter
3. Bunyi yang getarannya lebih dari 20.000 getaran per sekon disebut ....
a. Audiosonik  
b. Infrasonik   
c. Ultrasonik  
d. Supersonik

4. Bunyi paling cepat merambat pada benda ....
a. Padat 
b. Cair   
c. Gas   
d. Lunak

5. Tempat yang biasanya memakai peredam bunyi adalah ....
a. Dapur 
b. Studio musik  
c. Rumah makan 
d. Rumah sakit


Penutup
A. Rangkuman
Dari uraian materi diatas kita sudah belajar mengenai berikut ini :

1. Energi yang dihasilkan oleh panas disebut energi panas.Sumber energi panas Semua benda yang dapat menghasilkan panas misalnya matahari, api, gesekan benda dan alat- alat listrik. Sifat-sifat energi panas adalah Tidak dapat dilihat, Tidak dapat didengar, Tidak mempunyai bau dan Dapat berpindah ke tempat lain yang dibedakan menjadi tiga yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.

2. Energi bunyi adalah segala kemampuan yang terjadi akibat adanya pengaruh bunyi. Bunyi adalah getaran di udara. Benda yang bergetar akan menghasilkan bunyi.Sumber energi bunyi Benda-benda yang menghasilkan bunyi dan juga manusia merupakan sumber bunyi karena memiliki pita suara. Sifat-sifat energi bunyi adalah dapat merambat pada benda padat, cair dan gas dan juga dapat diserap dan dipantulkan.

Itulah contoh modul pembelajaran ipa di sd, semoga bermanfaat bagi semua
Read More
Contoh Jenis-Jenis Lembar Kerja Siswa ( LKS )

Contoh Jenis-Jenis Lembar Kerja Siswa ( LKS )

Kali ini admin SumberMakalah.Com akan membagikan sebuah contoh macam atau jenis-jenis lembar kerja siswa yang disingkat dengan LKS. Berikut kami sajikan untuk anda.

Contoh Jenis-Jenis Lembar Kerja Siswa ( LKS )


LKS YANG MEMBANTU SISWA MENEMUKAN SUATU KONSEP

Apakah tanda-tanda kehidupan?

1. Secara hati-hati amatilah mobil mainan yang sedang bergerak selama satu menit. Jangan menyentuh atau menggerakkan mobil tersebut. Tulislah hal-hal yang menunjukkan ciri hidup dari mainan tersebut!
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
2. Sekarang amatilah ikan dalam botol, tulislah sifat-sifat hidup ikan tersebut!
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
3. Diskusikan dengan temanmu dan tuliskanlah kesimpulanmu!
_________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________



LKS YANG MEMBANTU MENERAPKAN DAN MENGINTEGRASIKAN BERBAGAI KONSEP YANG TELAH DITEMUKAN

Nama:..............................
Kelompok:.............................

Merancang sendiri percobaanmu
1. Masalah :
Bagaimanakah kamu memanfaatkan pesawat sederhana untuk membuat sebuah gedung yang dapat dimasuki oleh pengendara kursi roda?

2. Merumuskan hipotesis
Curahkan Ide-ide bersama kelompokmu dan buatlah sebuah hipotesis tentang bagaimana kamu dapat menyelesaikan masalah diatas.

3. Bahan yang mungkin diperlukan:
- Kertas manila
- Penggaris
- Pensil dan spidol

4. Melakukan percobaan 
- Gambarlah rancangan final sejelas-jelasnya pada kertas manila\
- Yakinlah kamu telah memberi tanda yang membantu pengendara kursi roda. Diskusikan apa guna tiap pesawat sederhana pada rancanganmu.

Analisis dan Penerapan:

1. Komunikasikan rancanganmu dikelas dan analisislah rancangan kelompok lain..........
...................................................................................................................................
2. Temukan paling sedikit dua pesawat sederhana pada kursi roda...............................
.........................................................................................................................................


LKS PENUNTUN BELAJAR dan penguatan Materi

1. Setelah berda di Lambung selama beberap jam makanan akan berubah menjadi bentuk.................
a. Amilase
b. Khim 


LKS SEBAGAI PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Pengantar
2. Tujuan
3. Peralatan
4. Langkah-langkah
5. Tabel hasil pengamatan:
6.     Kesimpulan.


Demikian contoh macam-macam bentuk lembar kerja siswa ( LKS ) yang dapat admin bagikan untuk anda. Semoga bermanfaat dan termakasih.
Read More
SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD


SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD

SKENARIO PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SD

1. Tujuan Pembelajaran
• Dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun berbahasa siswa mampu mengetahui dan bisa mempraktekkan bagaimana cara bertanya kepada orang lain dengan baik dan benar.

2. Materi Ajar
Bertanya kepada orang lain dengan menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun berbahasa

3. Metode Pembelajaran
• Ceramah, Diskusi, dan  Latihan

4. Skenario Pembelajaran
• Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal
• ( Guru mengkondisian kelas sebelum dimulai pelajaran dan menambah semangat belajar siswa )

• Guru : Baik anak-anak apakah masih semangat ?

• Siswa : Masih pak, luar biasa semangat !!!

Kegiatan Inti
• ( Guru mengaitkan pelajaran sebelumnya dengan pelajaran yang akan dipelajari (Eksplorasi) )
• Guru : Baik anak-anak, tadi kita kalian sudah belajar menganai pembelajaran.......................... dengan begitu kita sebagai manusia tentunya tidak hidup sendirian dan sangat butuh pertolongan orang lain, contohnya seperti kita ketika kita ingin mencari informasi kepada orang lain yaitu dengan bertanya kepada orang lain, bagaimana cara bertanya yang baik kepada orang lain?

• Siswa : Bagaiamana pak cara bertanya yang baik kepada orang lain?

• Guru : Jika kalian bertanya kepada orang lain, kalian harus  mengetahui beberapahal yang sangat penting saat berntaya. yang pertama yaitu bertanya tidak boleh sembarangan, gunakan bahasa yang baik, kata-katanya harus tepat dan caranya harus santun. ini macam-macam kata tanya: 1. Apa, 2. Kapan, 3. Mengapa, 4. Siapa, 5. Dimana, 6. Bagaimana.
• Kata tanya “apa” digunakan untuk membuat kalimat untuk menanyakan benda, keadaan, atau perbuatan.
• Kata tanya “kapan” digunakan untuk menanyakan waktu kejadian atau peristiwa akan, sedang, atau telah berlangsung.
• Kata tanya “mengapa” digunakan untuk menanyakan alasan atau sebab terjadinya sesuatu.
• Kata tanya “siapa” digunakan untuk untuk menanyakan orang atau subjek.
• Kata tanya “dimana” digunakan untuk menanyakan tempat.
• Kata tanya “bagaimana” digunakan untuk menanyakan keadaan atau kejadiaan tentang suatu hal.
• Baik anak-anak apakah sudah mengerti bagaiaman cara bertanya kepada orang lain dengan bahasa yang baik dan benar?

• Siswa : Sudah pak !!!

• Guru : Jika kalian sudah paham silahkan kalian isi latihan berikut dengan teman satu kelompok kalian. apabila sudah selesai nanti perwakilan kelompok maju kedepan untuk membacakan hasilnya.

• Siswa : Baik pak !!!

Kegiatan Akhir
• ( Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini)

• Guru : Sebelum pembelajaran kali ini bapak akhiri, ada yang masih ditanyakan terkait materi yang bapak sampaikan hari ini?

• Siswa : tidak ada pak.

• ( Guru mempersiapkan untuk pulang )

• Guru : baik anak-anak sebelum kalian pulang silahkan ketua kelasnya pimpin berdoa.

• Siswa : Berdoa dimulai.....................Selesai.

• Guru : baik bapak akhiri pelajaran kali ini, assalamualaikum wr wb.

• Siswa : waalaikumsalah wr wb.

5. Sumber/Bahan/Alat
• Buku Bahasa Indonesia SD, Lembar Kerja Siswa, LCD.

6. Penilaian
• Latihan dan Praktek
Read More
Contoh Materi Ajar Tentang Cara Bertanya Pada Orang Lain

Contoh Materi Ajar Tentang Cara Bertanya Pada Orang Lain

BERTANYA KEPADA ORANG LAIN

Setiap orang membutuhkan orang lain, baik itu orang tua, guru, teman, sahabat, dan lain-lain. Saat berbicara, kamu harus menggunakan bahasa yang santun. Hal itu agar orang lain tidak sakit hati dan marah kepada kamu. Jika temanmu berbicara tidak sopan tentu kamu tidak suka, Nah, begitu juga orang lain. Mereka akan menghargai anak yang santun.

Contoh Materi Ajar Tentang Cara Bertanya Pada Orang Lain


Pernahkah kamu bertanya kepada orang lain? Jika bertanya, kamu akan mengetahui sesuatu. Bertanya juga tidak boleh sembarangan, gunakan bahasa yang baik, kata-katanya harus tepat dan caranya harus santun. Menuliskan kalimat tanya harus diakhiri dengan tanda tanya (?). Untuk bertanya gunakanlah kata tanya. Berikut ini macam-macam kata tanya:

1. Apa
2. Kapan
3. Mengapa
4. Siapa
5. Dimana
6. Bagaimana

1. Apa
Kata tanya “apa” digunakan untuk membuat kalimat untuk menanyakan benda, keadaan, atau perbuatan. Jawaban dari pertanyaan dengan kata tanya apa berupa benda atau pengertian. Contoh:
a. Pertanyaan = Apa yang kamu bawa?
    Jawaban     = Saya membawa durian.
b. Pertanyaan = Apa yang sedang ayah kerjakan?
    Jawaban     = Ayah sedang memotong rumput.

2. Kapan
Kata tanya “kapan” digunakan untuk menanyakan waktu kejadian atau peristiwa akan, sedang, atau telah berlangsung. Contoh:
a. Pertanyaan = Kapan kamu berulang tahun?
    Jawaban     = Saya berulang tahun tanggal 16 Mei.
b. Pertanyaan = Kapan tugasnya dikumpulkan, Bu?
    Jawaban     = Tugas dikumpulkan besok pagi.

3. Mengapa
Kata tanya “mengapa” digunakan untuk menanyakan alasan atau sebab terjadinya sesuatu. Contoh:
a. Pertanyaan = Mengapa Ami tidak berangkat?
   Jawaban     = Ami tidak berangkat karena sakit.
b. Pertanyaan = Mengapa baju kamu basah?
    Jawaban     = Baju saya basah karena kehujanan.

4. Siapa
Kata tanya “siapa” digunakan untuk untuk menanyakan orang atau subjek. Contoh:
a. Pertanyaan = Siapa yang mendapat peringkat 1?
    Jawaban     = yang mendapat peringkat 1 adalah Rima.
b. Pertanyaan = Siapa yang sedang dihukum ibu guru?
    Jawaban     = yang sedang dihukum adalah Amri.

5. Dimana
Kata tanya “dimana” digunakan untuk menanyakan tempat. Contoh:
a. Pertanyaan = Dimana letak ruang guru?
    Jawaban     = ruang guru ada di samping ruang kepala sekolah.
b. Pertanyaan = dimana rumahmu?
    Jawaban     = rumahku di Jl. Angkasa No. 12

6. Bagaimana
Kata tanya “bagaimana” digunakan untuk menanyakan keadaan atau kejadiaan tentang suatu hal. Contoh:
a. Pertanyaan = Bagaimana cuaca hari ini?
   Jawaban     = cuaca hari ini sangat cerah.
b. Pertanyaan = Bagaimana keadaan orang tuamu?
    Jawaban     = keadaan orang tuaku alhamdulilah sehat.

Itulah ulasang singkat tentang contoh materi ajar yang dapat kami bagikan tentang bagaimana cara bertanya kepada orang lain.
Read More
Contoh Menganalisis Jurnal atau Artikel Ilmiah dengan Benar

Contoh Menganalisis Jurnal atau Artikel Ilmiah dengan Benar


Berikut ini SumberMakalah.Com menayajikan contoh singkat mengenai format dalam menganalisis sebuah jurnal atau pun artikel ilmiah, berikut contohnya :



Contoh Menganalisis Jurnal atau Artikel Ilmiah dengan Benar


Hasil Analisis



Judul :
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MODUL TEMATIK-INTEGRATIF DALAM PENINGKATAN KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS I SEKOLAH DASAR

Penulis :
Norayeni Arista Estuwardani dan Ali Mustadi

Metode :
Dalam jurnal ini metode/jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Orientasi penelitian dan pengembangan tidak bertujuan menguji teori, tetapi lebih kepada pengembangan produk. Borg & Gall (1983:772) secara khusus menjelaskan, “Educational research and development (R & D) is a process used to develop and validate educational product”. Penelitian dan pengembangan bidang pendidikan adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk dalam pendidikan.


Model :
Model pengembangan dalam penelitian ini mengikuti desain model dari Borg, W.R., & Gall, M.D. (1983: 775) yang terdiri atas 10 langkah. Langkah-langkah tersebut adalah

(1) mengumpulkan informasi dan melakukan penelitian awal (research and information collecting);

(2) perencanaan (planning);

(3) mengembangkan produk awal (developing preliminary form of product);

(4) uji coba awal (preliminary field testing);

(5) melakukan revisi untuk menyusun produk utama (main product revision);

(6) melakukan uji coba di lapangan (main field testing);

(7) melakukan revisi untuk menyusun produk operasional (operational product revision);

(8) melakukan uji coba penyempurnaan produk yang telah disempurnakan (operational field testing);

(9) melakukan revisi produk final (final product revision); dan

(10) implementasi dan penyebarluasan (dissemination andimplementation). Produk yang dikembangkan adalah bahan ajar berupa modul.


Hasil Penelitian :
Dalam jurnal ini saya menemukan hasil penelitian yang berdasarkan hasil validasi dari ahli media dan ahli materi, seluruh aspek bahan ajar yang meliputi aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian, aspek kegrafikan memperoleh penilaian “Sangat baik”. Materi pada bahan ajar pada subtema ‘Cuaca’ mengintegrasikan mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, PPkn, SBdP, dan PJOK. Berdasarkan penilaian dari ahli, aspek kelayakan isi pada bahan ajar hasil pengembangan memperoleh nilai positif.

Menurut ahli aspek kelayakan isi bahan ajar tematik terintegrasi, nilai karakter termasuk dalam kategori ‘sangat baik’. Penilaian tersebut sangat berkaitan dengan proses pengembangan bahan ajar, dimana materi dalam bahan ajar merujuk pada beberapa literatur yang berisi konsep-konsep yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penilaian aspek kebahasaan pada bahan ajar hasil pengembangan memperoleh nilai positif. Menurut ahli materi, bahan ajar tematik-integratif berkarakter termasuk dalam kategori ‘sangat baik’, sedangkan menurut ahli media, aspek kebahasaan dari bahan ajar tematik-integratif berkarakter termasuk dalam kategori ‘baik’. Berdasarkan penilaian ahli, aspek penyajian pada bahan ajar hasil pengembangan memperoleh nilai positif. Menurut ahli, aspek penyajian bahan ajar tematik-integratif berkarakter termasuk dalam kategori ‘baik’. Penilaian tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar hasil pengembangan ini memiliki kemudahan dalam penggunaannya serta tampilannya menarik.

Berdasarkan penilaian ahli, aspek kegrafikan pada bahan ajar hasil pengembangan memperoleh nilai positif. Menurut ahli materi, aspek kegrafikan bahan ajar tematik-integratif berkarakter termasuk dalam kategori ‘sangat baik’, sedangkan menurut ahli media, aspek kegrafikan dari bahan ajar tematik-integratif berkarakter termasuk dalam kategori ‘baik’. Penilaian tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut memiliki tingkat kegrafikan yang sangat tinggi sehingga mempermudah peserta didik memahami materi di dalam bahan ajar.

Secara umum, berdasarkan penilaian ahli materi, bahan ajar berkategori ‘sangat baik’ dengan skor 4,5, dan berdasarkan penilaian ahli media, bahan ajar berkategori ‘sangat baik’ dengan skor 4,06. Hasil penilaian tersebut mengindikasikan bahwa bahan ajar hasil pengembangan ini memiliki kelayakan isi yang baik, bahasa yang mudah dipahami, serta penyajian yang menarik sehingga dapat membantu peserta didik dalam mencapai pemahaman belajar.

Sesuai dengan kualitas bahan ajar yang telah ditetapkan pada Bab III, bahan ajar yang dikembangkan dianggap layak jika seluruh aspek yang dinilai mencapai kategori minimal “Baik”. Dengan demikian, bahan ajar tematik-integratif dalam peningkatan karakter tanggung jawab dan disiplin ini telah layak.


Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian dikelas I SD N 1 Kutoarjo pada jurnal ini, maka dapat disimpulkan hasil pengembangan ini merupakan produk yang telah layak dan efektif digunakan sebagai salah bahan ajar tematik-integratif untuk meningkatkan tanggung jawab dan disiplin peserta didik sekolah dasar.

Kemudian saya menemukan Kelemahan dalam bahan ajar ini adalah peningkatan karakter lain selain karakter tanggung jawab dan disiplin tidak dapat dilaksanakan secara efektif karena muatan karakter dalam bahan ajar ini hanya bertumpu pada kedua jenis karakter tersebut. Selain itu, bahan ajar yang dikembangkan hanya terbatas pada cakupan kompetensi inti dan kompetensi dasar.


Demikian contoh format hasil analisis jurnal atau artikel ilmiah, semoga bermanfaat bagi semua.
Read More
Download Gratis Buku Pelajaran Bahasa Inggris SD Kelas 6

Download Gratis Buku Pelajaran Bahasa Inggris SD Kelas 6

Download Gratis Buku Pelajaran Bahasa Inggris SD Kelas 6

SumberMakalah.Com kali ini akan mebagikan buku pelajaran bahasa inggris ,untuk buku yang pertama adalah membagikan buku bahasa inggris untuk sekolah dasar kelas 6. Mudah-mudahan materinya sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Kalaupun tidak dijadikan sebagai buku utama, setidaknya dapat berguna sebagai buku penunjang untuk menambah perbendaharaan buku pegangan guru.

Baik langsung saja tanpa panjang lebar karena admin rasa sudah pada tidak sabaran. Langsung saja untuk melihat rincian bukunya di bawah ini, dan silahkan didownload di

Judul     : Buku Bahasa Inggris SD Kelas 6
Format  : Pdf

Download Gratis Buku Pelajaran Bahasa Inggris SD Kelas 6


Terimakasih telah membaca artikel tentang buku pelajaran bahasa inggris sd kelas 6, Semoga dengan admin membagikan buku ini, bisa membawa manfaat bagi semua.
Read More