Hakikat dan Tujuan Pendidikan yang Sesungguhnya

Hakikat dan Tujuan Pendidikan yang Sesungguhnya

A. Hakekat Pendidikan

Ketika kita mencari suatu hakekat maka kita akan mulai menyelami sebuah ontologi pada filsafat. Dalam menyampaikan pendidikan maka kita akan mengenal filsafat pendidikan yang pada pembicaraan tentang filsafat pendidikan tidak dapat dilepaskan menurut gagasan kita tentang manusia. Mencari hakekat pendidikan adalah menelusuri insan itu sendiri sebagai bagaian pendidikan.

Melihat pendidikan dan prosesnya pada manusia, sebetulnya pendidikan itu sendiri merupakan sebagai suatu proses kemanusiaan & pemanusiaan. Istilah humanisme secara leksikal bermakna sifat-sifat insan, berperilaku selayaknya perilaku normal insan, atau bertindak pada logika berpikir menjadi insan. Pemanusiaan secara leksikal bermakna proses berakibat insan agar memeliki rasa kemanusiaan, menjadi insan dewasa, insan pada makna seutuhnya. Artinya dia menjadi riil manusia yang sanggup menjalankan tugas pokok & kegunaannya secara penuh sebagai insan . Tugas utama dan fungsi tadi adalah sebagai mandataris Tuhan (khalifatullah fi al-Ardhi).

Sedangkan dari Freire hakekat pendidikan merupakan membebaskan. Freire mendobrak bahwa pendidikan haruslah mencermati empiris sosial. Pendidikan tidaklah dibatasi sang metode & tekhnik pengajaran bagi murid. Pendidikan buat kebebasan ini tidak hanya sekedar menggunakan menggunakan proyektor dan kecanggihan wahana tekhnologi lainnya yang ditawarkan seseuatu pada peserta didik yang berasal berdasarkan latar belakang apapun. Tetapi sebagai sebuah praksis sosial, pendidikan berupaya menaruh donasi membebaskan insan pada dalam kehidupan objektif dari penindasan yg mencekik mereka . Hal senada juga pada ungkapkan sang Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidikan seharusnya memerdekakan, YB. Mangunwijaya yg beranggapan pendidikan haruslah berbasis empiris sosial.

B. Tujuan Pendidikan

Kata Latin buat mendidik merupakan educare yang berarti menarik keluar menurut, & ini boleh diartikan bisnis pemuliaan. Kata educare memberi arah pada pemuliaan insan, atau pembentukan manusia. Dalam pengertian sederhana secara leksikal education (pendidikan) adalah suatu proses pembebasan untuk menciptakan insan lebih manusiawi. Manusiawi berarti manusia yg lebih mulia, yg keluar menurut ketertindasan & kebodohan.

Sementara itu, secara Nasional tujuan pendidikan yaitu  mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyebarkan insan Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yg beriman & bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani & rohani, kepribadian yg mantap & mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan & kebangsaan.

Tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Dasar 1945 (versi Amandemen)
Pasal 31, ayat 3 menjelaskan, “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan & ketakwaan serta ahlak mulia pada rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yg diatur menggunakan undang-undang.”
Pasal 31, ayat 5 mengungkapkan, “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa buat kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat insan.”

Tujuan Pendidikan Nasional pada Undang-Undang No. 20, Tahun 2003
Jabaran Undang-Undang Dasar 1945 tentang pendidikan dituangkan pada Undang-Undang No. 20, Tahun 2003. Pasal 3 mengungkapkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan & membentuk watak dan peradaban bangsa yg bermartabat pada rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan buat berkembangnya potensi peserta didik agar sebagai insan yg beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari, dan menjadi masyarakat negara yg demokratis dan bertanggung jawab.”

Tujuan Pendidikan Menurut UNESCO
Dalam upaya menaikkan kualitas suatu bangsa, tidak terdapat cara lain  kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui forum UNESCO (United Nations, Educational, Scientific and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar pendidikan baik buat masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to Know, (dua) learning to do (3) learning to be, & (4) learning to live together. Dimana keempat pilar pendidikan tersebut menggabungkan tujuan-tujuan IQ, EQ dan SQ.

Subscribe to receive free email updates: